SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 MANDAU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Jaringan merupakan kumpulan dari
sel-sel yang memiliki bentuk, struktur, fungsi
tertentu. Jaringan pada tumbuhan secara garis besar,
berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi 2, yaitu jaringan meristem dan jaringan
permanen.
Setiap
organ pada tumbuhan tersusun atas berbagai macam jaringan. Contohnya pada
bagian daun tumbuhan tersusun atas jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan
berkas pembuluh angkut. Pada bagian batang tersusun atas jaringan epidermis,
jaringan parenkim, dan jaringan endodermis.
Untuk
mengetahui dan memahami secara jelas dan pasti jaringan – jaringan yang
menyusun organ - organ tumbuhan,
diperlukan praktikum pengamatan berbagai jaringan pada tumbuhan. Praktikum ini
dapat dilakukan dengan menggunakan daun Rhoe
discolor, tangkai daun enceng
gondok, tangkai daun seledri, daun nangka, dan tangkai batang pacar air sebagai
objek penelitian.
Dengan menjadikan ke empat objek
tersebut sebagai objek dalam praktikum biologi pengamatan berbagai jaringan pada tumbuhan, maka dapat
diketahui dengan jelas struktur berbagai jaringan pada tumbuhan. Hal – hal
inilah yang mendorong penulis untuk
melakukan praktikum dengan judul “ Pengamatan Berbagai Jaringan Pada Tumbuhan
“.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah
yang dapat dikemukakan adalah :
1.
Bagaimana
struktur jaringan pada daun Rhoe discolor
?
2.
Bagaimana
struktur jaringan pada daun nangka ?
3.
Bagaimana struktur jaringan pada tangkai daun enceng
gondok ?
4.
Bagaimana
struktur jaringan pada tangkai daun selederi ?
5.
Bagaimana
struktur jaringan pada batang pacar air ?
6.
Termasuk sel
mati ataukah sel hidup sel – sel penyusun jaringan tumbuhan yang telah diamati
?
C. Tujuan
Praktikum
biologi dengan judul “Pengamatan Berbagai Jaringan Pada Tumbuhan”,bertujuan
untuk :
1.
Mengetahui
struktur jaringan pada daun Rhoe
discolor.
2.
Mengetahui
struktur jaringan pada daun nangka.
3.
Mengetahui
bagaimana struktur jaringan pada tangkai
daun enceng gondok.
4.
Mengetahui struktur jaringan pada tangkai daun selederi.
5.
Mengetahui struktur jaringan pada batang pacar air
6.
Mengetahui
termasuk sel mati atau sel hidup sel-sel
penyusun jaringan tumbuhan yang diamati.
BAB II
DASAR TEORI
Jaringan
merupakan kumpulan dari sel yang memiliki struktur, bentuk, dan fungsi
tertentu. Jaringan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu
:
- Jaringan Meristem
Jaringan meristem atau jaringan muda
merupakan jaringan yang terdiri dari sekelompok sel tumbuhan yang aktif
membelah. Sel meristem biasanya belum mengalami diferensiasi, yaitu proses
pertumbuhan dan kumpulan sel yang mempunyai sifat berbeda.
Ciri – ciri sel meristem, yaitu ukuran
selnya kecil, berdinding tipis, memiliki nukleus yang relatif besar, vakuola
berukuran kecil, dan kaya akan sitoplasma, serta selnya berbentuk kuboid atau
prismatis.
Jaringan meristem dibedakan menjadi :
a.
Berdasarkan
Penyusunannya
·
Meristem Primer
Meristem primer merupakan jaringan yang
ditemukan pada tumbuhan dewasa dan masih
membelah diri. Umumnya jaringan ini ditemukan pada ujung akar dan ujung batang
yang mengakibatkan tumbuhan bertambah tinggi. (Aryulina,dkk,2007:36)
·
Meristem
Sekunder
Meristem sekunder adalah jaringan
meristem yang berasal dari jaringan primer, dan pada pertumbuhan selanjutnya
akan menjadi sel – sel yang bersifat meristematis, contohnya kambium.. Pertumbuhan
jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan
meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem
skunder yaitu kambium.
Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xilem dan floem.
Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae(tumbuhan berbiji terbuka ).
Pertumbuhan kambium kearah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu.Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu. (Guru Ngeblog )
Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xilem dan floem.
Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae(tumbuhan berbiji terbuka ).
Pertumbuhan kambium kearah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu.Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu. (Guru Ngeblog )
b. Berdasarkan Letak
·
Meristem Apikal
Meristem apikal adalah
meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal
selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang. Pertumbuhan memanjang
akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang
terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
·
Meristem
Interkalar
Meristem interkalar
atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan
meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem
interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel
meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum
tumbuhnya bunga.
·
MeristemLateral
Meristem lateral atau meristem
samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan
skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya
akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium.
Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan
batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan
batang. (www.google.com
)
- Jaringan Permanen
Jaringan permanen merupakan jaringan
yang tidak bersifat meristematis lagi. Jaringan ini terbentuk dari diferensiasi
sel – sel hasil pembelahan jaringan meristem, baik meristem primer ataupun
meristem sekunder. ( Saktiyono, 2008 : 12 )
Menurut fungsinya, jaringan ini terbagi
menjadi :
a.
Jaringan
Epidermis
Adalah jaringan terluar tumbuhan yang
menutupi permukaan tubuh tumbuhan, yaitu pada akar, batang, daun, dan biji.
Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan.
Fungsi khusus jaringan ini adalah sebagai
pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan, kerusakan
mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zazt-zat makanan.
Ciri-ciri jaringan epidermis pada
tumbuhan umumnya;
·
Terdiri dari
sel-sel hidup;
·
Berbentuk
persegi panjang;
·
Sel-selnya
rapat dan tidak memiliki ruang antar sel;
·
Tidak memiliki klorofil;
·
Dinding sel
jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami
penebalan, namun dinding sel jaringan epidermis bagian dalam
yang berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis;
·
Mampu membentuk
derivat jaringan epidermis.
Jaringan epidermis dapat mengalami
modifikasi menjadi stomata, trikomata,
spina, velamen, sel kipas,dan sel kersik.
Stomata(jamak;stoma = tunggal) atau mulut daun, merupakan
suatu celah pada jaringan epidermis yang
dibatasi oleh dua sel penjaga. Sel penjaga berisi kloroplas dan memiliki bentuk
yang berlainan dengan sel epidermis sebagai sel asalnya. Stomat berfungsi:
·
Jalan masuk CO2
dari udara dan keluarnya O2 pada
waktu fotosintetis di siang hari;
·
Jalan penguapan
(transpirasi);
· Jalan
pernapasan (respirasi), yaitu masuknya O2
dan keluarnya CO2.
Trikomata
(jarak; trikoma = tunggal) atau rambut – rambut merupakan modifikasi jaringan epidermis
berupa rambut – rambut .
Trikomata
hampir terdapat seluruh permukaan organ tumbuhan , misalnya pada akar, batang,
daun, bunga, buah, dan biji. Oleh karena
itu,ada istilah rambut akar , rambu batang , rambu daun, rambut bunga, dan lain – lain .Trikomata dibedakan menjadi trikomata non-glanduler dan
trikomata glanduler.
Spina (duri ) merupakan alat tambahan pada epidermis sel tumbuhan bagian batang tumbuhan. Spina
dibedakan menjadi spina palsu dan spina asli. Spina palsu merupakan duri yang
dibentuk oleh jaringan di bawah epidermis., yaitu pada daerah korteks batang. Spina asli
merupakan duri yang dibentuk oleh jaringan dari dalam stele batang.
Velamen merupakan lapisan
sel mati di bagian dalam jaringan epidermispada akar gantung tumbuhan anggrek,
yang berfungsi sebagai alat penyimpanan air.(Aryulina,dkk,2007:39)
2.
Jaringan parenkim
Adalah jaringan terbesar pada tubuh
tumbuhan, karena
mengisi hampir
sebagian besar jaringan tumbuhan.
Ciri –
ciri jaringan parenkim anatara lain sebagai berikut :
1)
Umumnya sel
berukura besar dan berdinding tipis
2)
Selnya hidup
dan mengandung kloroplas
3)
Mengandung
banyak rongga antarsel
4)
Mengandung
banyak vakuola
5)
Letak sel tidak
rapat. (Saktiyono,2008:13)
Fungsi jaringan parenkim adalah :
1)
Untuk
fotosintesis
2)
Menyimpan bahan
makanan
3)
Menyimpan udara
4)
Untuk
transportasi
5)
Menyimpan air
Macam – macam jaringan parenkim pada
daun antara lain:
1)
Palisade
parenkim ( jaringan tiang atau jaringan pagar ), sebagai tempat berlangsungnya
fotosintesis
2)
Spons parenkim
( jaringan bunga karang ), untuk menyimpan hasil fotosintesis sementara.
Pada akar dan batang terdapat parenkim kayu dan parenkim
kulit. Pada parenkim kulit dapat dijumpai sel sel yang mengandung klorofil yang
disebut klorenkim. (Hapsoro,2006:19)
3. Jaringan
Penyonkong
Adalah jaringan yang berfungsi untuk menunjang tumbuhan
agar kuat
dan kokoh berdiri.
Ada 2 macam jaringan penyongkong, yaitu
jaringan kolenkim dan sklerenkim.
a.
Jaringan
kolenkim
Jaringan ini banyak terdapat pada tumbuhan muda yang
sedang tumbuh serta pada tumbuhan herba. Sel kolenkim merupakan sel hidup.
Dinding selnya mengalami penebalan dari selulosa yang biasanya terdapat di
bagian sudut- sudut selnya.
Jaringan ini terdiri dari sel-sel mati. Dinding sel
mengalami penebalan dari zat kayu (lignin). Fungsi sklerenkim adalah menguatkan
bagian tumbuhan yang telah dewasa.
Menurut
bentuknya, jaringan sklerenkim ada 2 macam :
a.
Sklereid (sel batu ),
berbentuk bulat, dan berdinding keras sehingga tahanan tekanan. Contohnya sel –
sel tempurung kelapa dan tempurung kenari.
b.
Serabut sklerenkim (serat),
berbentuk panjang dan umumnya terdapat pada permukaan batang.
4. Jaringan
Pengangkut
Jaringan
pengangkut terdiri atas xilem dan floem.
Gabungan antara xilem dan floem membentuk suatu berkas
pengangkut.
a.
Xilem ( pembuluh kayu )
Sel – sel penyusun xilem adalah trakeid dan trakea,
elemen pembukuh, dan parenkim xilem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan
garam mineral dari akar ke dalam.
b.
Floem ( pembuluh tapis )
Floem terdiri atas sel-sel yang hidup, berdinding
selulosa, dan dinding melintangnya berpori. Floem terdiri atas elemen buluh
tapis, sel pengiring, dan serabut floem.
Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. (Saktiyono,2008:13-14)
Proses
pengangkutan pada tumbuhan ada 2,yaitu ekstravaskuler dan intravaskuler. Xilem
dan floem bersatu membentuk suatu ikatan pembuluh (fasis). Adapun macam –
macam pembuluh sebagai berikut ;
1)
Tipe konsentris
a.
Amfivasal, bila
xilem mengelilingi floem.
b.
Amfikribal,
bila floem mengelilingi xilem.
2)
Tipe kolateral,
bila floem terletak di sebelah luar dan xillem di sebelah dalam. Tipe ini
dibedakan menjadi;
a.
Kolateral
terbuka bila diantara xilem dan floem terdapat kambium.
b.
Kolateral
tertutup bila antara xilem dan floem tidak kambium.
3)
Tipe
bikolateral, bila xilem diapit oleh floem di sebelah luar dan di sebelah
dalamnya.
4)
Tipe radial,
bila letak xilem dan floem berselang- seling.
( Hapsoro,2010: 20)
Organ pokok pada tumbuhan yang bersifat vegetatif adalah akar, batang,
dan daun. Organ generatif yang pokok pada tumbuhan berbunga adalah bunga.
1. Akar
Akar adalah organ tumbuhan yang memiliki fungsi sebagai
berikut:
a.
Menyerap air
dan zat-zat hara yang terlarut serta mengangkut ke batang dan ke daun.
b.
Menunjang dan
memper kokoh berdirinya batang pada tanah atau substrat lain.
c.
Pada beberapa
jenis tumbuhan, akar berperan sebagai tempat penyimpan cadangan makanan dan
sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
Struktur akar
Secara
anatomi, akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
- Epidermis ( kulit liar )
Epidermis akar terdiri dari selapis sel yang tersusun
rapat, berbentuk
pipih,berdinding tipis, serta mudah dilalui air dan
zat-zat hara. Fungsi rambut akar adalah memperluas daerah penyerapan air dan
zat hara.
- Korteks
Terdiri atas beberapa lapis sel yang berdinding tipis dan
memiliki banyak
Ruang udara yang berperan dalam
pertukaran gas.
- Endodermis
Terdiri selapis sel yang tebal. Sebagian besar sel-sel
endodermis memiliki
bagian seperti pita yang mengandung gabus atau zat
lignin, yang disebut pita kapsari.
Endodermis berperan mengatur jalannya air dan zat hara yang diserap akar dari
tanah masuk ke silinder pusat.
- Stele
Tersusun atas perikambium, xilem, dan floem. Perikambium
merupakan
lapisan terluar dari silinder pusat. Xilem dan floem
terletak di sebelah dalam perikambium.
2. Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang
memiliki fungsi sebagai berikut :
1)
Sebagai
pembentuk dan penyangga daun
2)
Sebagai alat
pembiakan vegetatif dan penyimpanan bahan makanan cadangan
3)
Sebagai alat
transportasi air dan zat hara dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Jaringan penyusun batang
Batang
tersusun atas jaringan – jaringan berikut :
- Epidermis
Epidermis akar terdiri dari selapis sel yang tersusun
rapat, berbentuk
Sel-sel pipih, tersusun rapat, dan memiliki ruanga antar
sel. Berfungsi melindungi jaringan bagian dalamnya.
- Korteks
Tersusun dari sel-sel parenkim yang berdinding tipis,
memiliki vakuoala
besar, dan memiliki banyak ruang antarsel. Fungsinya
untuk menyimpan cadangan makanan.
- Endodermis
Merupakan lapisan terdalam dari korteks yang tersusun
atas satu lapis sel
yang mengandung zat tepung.
- Stele
Merupakan bagian terdalam batang. Stele disusun oleh
xilem primer,
floem primer, kambium vaskula, dan
empulur.
3. Daun
Daun berfungsi :
a.
Tempat
berlangsungnya proses fotosintesis
b.
Tempat
penyimpanan bahan makanan
c.
Alat penguapan
( transpirasi )
Struktur daun
Pada
dasarnya daun memiliki susunan anatomi yang serupa dengan batang, yaitu
epidermis, parenkim, berkas pembuluh angkut.
- Epidermis
Epidermis daun terdiri dari satu lapisan sel pipih dengan
dinding tebal
berlapiskan kutikula atau lilin. Lapisan kutikula
berfungsi mencegah penguapan air yang
berlebihan. Epidermis daun juga dapat termodifikasi menjadi trikom yang berupa
rambul – rambut atau duri.
Pada epidermis daun terdapat
stomata yang berfungsi untuk pertukaran gas.
- Parenkim
Parenkin
daun (mesofil) terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah.
Parenkin
daun pada tumbuhan dikotil terdiferensi menjadi parenkin palisade dan parenkin
spons.
1)
Parenkin palisade (jaringan tiang)
Jaringan ini terdiri atas sel – sel silindris, tegak,
tersusun rapat, dan mengandung banyak kloroplas. Pada parenkin palisade
berlangsung fotosintetis.
2) Parenkin spons
(jaringan bunga karang)
Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang berbentuk tidak
teratur, memiliki banyak ruang antar sel dan sedikit mengandung kloroplas.
Parenkin spons berfungsi menampung karbon dioksida untuk proses fotosintetis.
- Berkas pembuluh angkut
Berkas pembuluh angkut daun ( xilem dan
floem ) terdapat di tulang daun, yang
merupakan sistem jaringan pembuluh lanjutan dari jaringan
pembuluh batang atau cabang dan akar.
- Bunga
Bunga bukan merupakan organ pokok
tumbuhan , melainkan hasil modifikasi
dari daun.
Struktur Bunga
Bagian – bagian utama bunga adalah :
§ Kelopak bunga (
calyc)
§ Mahkota bunga (
corolla )
§ Benang sari (
stamen )
§ Putik (
pistillum ). (Saktiyono,2008:14-16)
BAB III
METODE
A. Waktu dan
Tempat Pelaksanaan
Praktikum biologi dengan judul ”
Laporan Praktikum Biologi Jaringan Tumbuhan”, ini dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 20 Oktober 2010 pukul 14.00 WIB di Laboratorium Biologi SMAN 1 Jetis.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam menyelesaikan laporan ini
adalah melakukan
praktikum mengenai jaringan pada tumbuhan dan study
pustaka, yaitu menggunakan literatur ( buku dan internet ) sebagai sumber data.
C. Alat dan Bahan
Untuk menunjang
terlaksananya praktikum ini, dibutuhkan alat dan bahan, yaitu :
Untuk menunjang
terlaksananya praktikum ini, dibutuhkan alat dan bahan, yaitu :
Alat
Alat yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah :
§ Mikroskop,
kaca objek, dan kaca penutup
§ Pipet
§ Alat tulis
§ Silet /
cutter
2.
Bahan
Bahan
– bahan yang dibutuhkan adalah :
§ Daun Rhoe discolor
§ Tangkai
daun enceng gondok
§ Tangkai
daun selederi
§ Daun
nangka
§ Batang
pacar air
§ Air
D. Cara
Kerja
1.
Mengamati jeringan epidermis
a. Menyiapkan alat dan bahan,
yaitu mikroskop, kaca objek, kaca penutup, pipet, silet / cutter, alat tulis, daun Rhoe discolor,dan daun nangka.
b. Membuat beberapa sayatan
epidermis permukaan bawah daun Rhoe discolor
dan daun nangka.
c. Meletakkan sayatan tersebut pada kaca preparat dan
menutupnya dengan kaca penutup. Sebelum ditutup meneteskan air pada sayatan
tersebut, agar lebih jelas ketika diamati.
d. Mengamati sayatan tersebut di bawah mikroskop dengan perbesaran
kecil kemudian besar.
e. Menggambar hasil pengamatan di lembar kerja dan
menyertakan keterangan.
f. Menentukan bagian – bagian yang diamati.
2. Mengamati
jaringan parenkim
a. Menyiapkan alat dan bahan, yaitu
mikroskop, kaca objek, kaca penutup, pipet,
silet / cutter, alat tulis, tangkai daun enceng gondok.
b. Membuat beberapa sayatan melintang pada tangkai daun
enceng gondok,yaitu bagian yang menggelembung.
c. Meletakkan sayatan tersebut pada kaca preparat dan
menutupnya dengan kaca penutup. Sebelum ditutup meneteskan air pada sayatan
tersebut, agar lebih jelas ketika diamati.
d. Mengamati sayatan tersebut di bawah mikroskop dengan
perbesaran kecil kemudian besar
e. Menggambar hasil pengamatan di
lembar kerja dan menyertakan keterangan.
f. Menentukan bagian – bagian yang diamati.
3. Mengamati jaringan penguat / penyongkong
a. Menyiapkan alat dan bahan, yaitu mikroskop, kaca
objek, kaca penutup, pipet, silet /
cutter, alat tulis,tangkai daun selederi.
b. Membuat beberapa sayatan melintang pada tangkai daun
selederi.
c. Meletakkan sayatan tersebut pada kaca preparat dan
menutupnya dengan kaca penutup.
d. Mengamati sayatan tersebut di bawah mikroskop dengan
perbesaran kecil kemudian besar
e. Menggambar hasil pengamatan di
lembar kerja dan menyertakan keterangan.
f. Menentukan bagian – bagian yang diamati.
4. Mengamati jaringan pengangkut
a. Menyiapkan alat
dan bahan, yaitu mikroskop, kaca objek, kaca penutup, pipet, silet / cutter, alat tulis, dan batang
pacar air.
b. Membuat beberapa sayatan melintang pada tangkai
batang pacar air
c. Meletakkan sayatan tersebut pada kaca preparat dan
menutupnya dengan kaca penutup.
d. Mengamati sayatan tersebut di bawah mikroskop dengan
perbesaran kecil kemudian besar
e. Menggambar hasil pengamatan di
lembar kerja dan menyertakan keterangan.
f. Menentukan bagian – bagian yang diamati.
BAB IV
PEMBAHASAN
Jaringan Epidermis Jaringan Epidermis
Jaringan Parenkim
Daun Rhoe discolor Daun Nangka Tangkai Daun
Enceng Gondok
Jaringan
Penyonkong
Jaringan Pengangkut
Tangakai Daun
Selederi
Batang Pacar Air
Jaringan merupakan kumpulan sel-sel
yang memiliki bentuk, struktur, dan fungsi tertentu. Dan kumpulan dari jaringan
– jaringan akan membentuk organ, seperti organ tumbuhan.
Organ tumbuhan memiliki tiga bagian pokok yang merupakan
hasil diferensiasi jaringan tumbuhan. Ketiga bagian tersebut diantaranya daun
dan batang. Pengamatan terhadap berbagai jaringan pada daun dan batang,seperti
jaringan epdermis, jarngan parenkim, jaringan penyongkong, dan jaringan
pengangkut dapat diketahui dengan pasti,melalui praktikum yang dilakukan
penulis, yaitu menjadikan daun Rhoe
discolor, daun nangka, tangkai daun enceng gondok, tangkai daun selederi,
dan batang pacar air sebagai objek dalam pengamatan terhadap berbagai jaringan
pada tumbuhan.
Dengan
membuat sayatan permukaan bawah daun nangka dan daun Rhoe discolor , dapat dilakukan pengamatan terhadap jaringan
epidermis. Berdasarkan literatur buku, jaringan epidermis memiliki ciri-ciri
antara lain :
- Umumnya terdiri atas satu lapis sel yang terletak pada lapisan paling luar
- Bentuk sel seperti balok dan tersusun rapat
- Umumnya tidak berklorofil
- Terdirri dari sel hidup
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap sayatan permukaan bawah daun nangka
dan daun Rhoe discolor dengan
mikroskop cahaya dengan perbesaran 10 X 10, diperoleh data sebagai berikut :
- Sel – selnya tersusun rapat
- Bentuk sel agak panjang dan hampir menyerupai balok.
Dari data yang diperoleh berdasarkan pengamatan dengan
mikroskop cahaya.tidak semua
ciri - ciri
jaringan epidermis dapat diketahui semua dengan jelas, hal ini karena
faktor alat dan keterbatasan pengamatan penulis.
Selain
data di atas, hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada jaringan epidermis daun
nangka dan daun Rhoe discolor terdapat stomata. Stomata merupakan salah satu
modifikasi jaringan epidermis yang berfungsi sebagai jalan masuk CO2 dari
udara dan keluarnya O2 pada waktu fotosintesis siang hari,
transpirasi, dan respirasi.
Dari
hasil pengamatan terhadap tangkai daun enceng gondok, diperoleh data bahwa pada
tangkai daun enceng gondok terdapat jaringan parenkim, dengan rincian
sel-selnya besar dan letaknya jarang, serta selnya berbentuk seperti segi
enam. Jaringan parenkim merupakan
jaringan dasar yang ditemukan hampir semua bagian ( organ ) tumbuhan.
Berdasarkan literatur buku, jaringan ini
memiliki banyak vakuola, letak initi sel mendekati dasar sel, mengandung
banyak rongga antarsel, dan mengandung kloroplas. Ciri – ciri di atas tidak
dapat diamati dalam praktikum dan tidak terlihat dalam praktikum. Karena alat
yang digunakan adalah mikroskop cahaya yang masih mempunyai kelemahan dalam
pengamatan benda – benda mikro.
Jaringan
parenkim berperan besar dalam proses fotosintesis,sebab jaringan ini fungsiny
adalah untuk berfotosintesis. Selain itu, jaringan ini berfungsi untuk
menyimpan bahan makanan, transportasi, menyimpan udara serta air.
Berdasarkan
hasil pengamatan terhadap tangkai daun selederi, jaringan yang terlihat
hanyalah jaringan kolenkim yang merupakan bagian dari jaringan penyongkong.
Fungsinya adalah untuk menunjang tumbuhan agar dapat berdiri kokoh dan kuat.
Sel
kolenkim merupakan sel hidup, dinding selnya mengalami penebalan dari selulosa
yang biasanya terdapat pada bagian sudut-sudutnya.
Dengan
sayatan melintang batang pacar air,dapat diamati dengan jelas jaringan
pengangkutnya. Dari hasil pengamatan sayatan melintang batang pacar air di
bawah mikroskop dengan perbesaran 10 X 60, data yang diperoleh adalah pada
batang pacar air terlihat jaringan epidermis, endodermis, xilem dan
floem (jaringan pengangkut). Sel – sel penyusun jaringan
epidermis, xilem dan floem, dan endodermis adalah sil hidup. Xilem berfungsi
untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun.
Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari dau ke
seluruh bagian tubuh.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang
diperoleh dari hasil pengamatan berbagai jaringan pada tumbuhan pada praktikum
biologi antara lain :
- Daun Rhoe discolor terdapat atau tersusun atas jaringan epidermis yang sel-selnya berbentuk seperti balok dan tersusun rapat. Dan terdapat stomata.
- Daun nangka terdapat atau tersusun atas jaringan epidermis yang sel-selnya
berbentuk seperti balok dan tersusun rapat. Dan terdapat
stomata.
- Tangkai daun enceng gondok tersusun atas jaringan parenkim. Sel-selnya besar
dan letaknya jarang.
- Tangkai daun selederi tersusun atas jaringan kolenkim yang merupakan bagian dari jaringan penyongkong atau jaringan penguat. Jaringan kolenkim tersusun atas sel-sel hidup, dinding selnya mengalami penebalan dari selulosa yang biasanya terdapat pada bagian sudut-sudutnya.
- Pada batang pacar air terdapat jaringan epidermis, endodermis, jaringan pengangkut (xilem dan floem).
- Sel-sel penyusun daun Rhoe discolor, daun nangka, tangkai daun enceng gondok, tangkai daun selederi, dan batang pacar air hádala sel hidup.
B. Saran
- Meningkatkan kerjasama antaranggota kelompok dalam melakukan, praktikum..
- Sebelum melakukan praktikum, segala sesuatu yang diperlukan agar dipersiapkan lebih matang.
- Dalam melakukan pengamatan harus cermat dan hati-hati.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah,
dkk. 2007.Biologi 1 SMA dan MA Untuk
Kelas XI. Jakarta : esis
Hapsoro. 2007. Modul Siswa Biologi Kelas XI Semmester 1.Surakarta
: PT. WIDYA DUTA
GRAFIKA
Saktiyono.
2008. Seribu Pena Biologi Untuk SMA / MA
Kelas XI.Jakarta : ERLANGGA
Pratiwi D.
A.2007. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta : ERLANGGA
Tim Penyusun
Biologi.1991. Biologi Untuk Kelas 2
Semester 3 SMA. Klaten : PT. INTAN
PARAWITA
www.goole.com